Thursday, December 6, 2007

Tutup Tahun Rumah Budaya Bakar Patung Kerbau

Antara kesedian melepaskan tahun 2007 dan kecerahan menyambut lembaran baru ditahun 2008, Rumah Budaya Pecantingan hendak menyelenggarakan serangkaian Peristiwa Budaya. Mememperingati lingsir wengi dengan serangkaian peristiwa budaya sudah menjadi tradisi kami sejak ditanamkan fundasi Rumah Budaya Pecantingan kurang lebih 5 tahun lalu. Peristiwa demi peristiwa Budaya yang diselenggarakan di RBP dikenal masyarakat mempunyai keunikan tersendiri dengan bobot acara yang menyentuh kesadaran masyarakat atas kebudayaannya sendiri. Peristiwa Budaya yang menandai tutup tahun dan menyongsong lembaran baru ini dianggap perlu karena kami menyadari bahwa „ kebudayaan adalah warisan yang paling berniai „ karena kebudayaan adalah cermin dari peradaban.

Degan tema "Eleng Eleng" masyarakat akan diberikan kesempatan untuk melihat kekayaan kebudayaannya sendiri melalui pameran batik tulis khas Sidoarjo, pertunjukan musikalisasi teater dan tari kontemporer, diskusi, seminar, workshops dan berbagai acara yang cukup menarik untuk keluarga, misalnya workshops membuat Wayang Rumput, membuat ketupat bagi anak anak, membuat batik dan lain sebagainya. Sedangkan acara puncak pada malam penutupan tahun ( lingsir wengi ) akan diawali dengan arak arakan bantengan keliling kampung dilanjutkan dengan pembakaran patung kerbau menandai berakhirnya tahun 2007. Acara akan berlanjut dengan pertunjukan wayang dongeng ( gubahan kontemporer) oleh dalang Supri, pemenang penghargaan festival dalang jawa Timuran dengan garapan komposisi musik oleh Mas Wandi. Jajaran seniman dimaksud diatas merupakan segelintir dari kehebatan seniman Sidoarjo yang tanpa kita sadari memiliki ketrampilan yang sangat unik di dunia.

Kami berharap bahwa Peristiwa Budaya „ Lingsir wengi“ dengan tema "Eleng Eleng " yang akan berlangsung mulai tanggal 22 Desember 2007 berakhir hingga tanggal 1 januari 2008 ini akan memberikan ruang dan wahana alternip yang menghibur dan mendidik dengan biaya yang relativ murah bahkan gratis bagi masyarakat terutama generasi muda sehingga mampu berbuat sesuatu yang lebih positiv, aktiv dan kreativ. Hal ini didasari oleh kepercayaan bahwa masa depan negeri ini, masa depan bumi ini, masa depan kebudayaan kita adalah ditangan generasi muda, mahasiswa mahasiswi dan ditangan anak anak.

Rumah Budaya Pecantingan adalah ruang alternatip dengan komunitas terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang bercita cita untuk menciptakan „ lingkungan yang berbudaya dan Budaya Mencintai Lingkungan „. RBP memberikan ruang alternativ kepada masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan, pameran, terlibat dalam diskusi, seminar dan workshops yang bertujuan untuk mengenali kembali kebudayaannya sendiri dengan penerapannya pada kehidupan modern. Rumah Budaya Pecantingan bersama segenap lapisan masyarakat turut mewujudkan cita cita Sidoarjo kota Festival dengan swasembada mandiri dan dukungan pihak pihak yang peduli terhadap kelangsungan kebudayaan Indonesia.

RBB terletak dipojok selatan desa pecantingan, Kelurahan Sekardangan dengan bangunan rumah joglo kuno yang dikelilingi kolam ikan dan kebun selaras alam dan dilengkapi dengan „kedai Kampung“ yang menghidangkan masakan khas Sidoarjo, misalnya pepes ikan dan udang serta bandeng bakar dan kepiting asam manis.

Dengan demikian, perkenankan kami dengan segala kerendahan hati untuk mengundang anda beserta keluarga dan kerabat untuk turut berpartisipasi pada „ Periwtiwa Budaya „ Lengser Wengi dengan tema „ Eleng Eleng“ dengan keragaman dan fariasi acara. Apabila ada udzur pada acara ini, kami mempersilahkan anda untuk mengunjungi RBP sesuai dengan kelonggaran waktu yang tersedia.